Surga dan Neraka Tak Pernah Ada, Semua Hanya Terwujud Lewat Imajinasi (Panduan Saat Meninggal)
Apakah Kita Hidup di Planet Penjara?
Benarkah kehidupan ini hanyalah sebuah simulasi? Kalau memang demikian, di mana yang disebut surga dan neraka? Apakah benar ada?
Jawabannya lebih rumit daripada yang kamu kira, karena bakal melebar kemana-mana. Wayne Bush, seorang peneliti tentang kehidupan setelah mati dan jebakan jiwa, yakin banget kalau kita hidup di "peternakan loosh" (Loosh adalah istilah untuk energi jiwa), berdasarkan tanda-tanda ini:
- Penghapusan Ingatan Sebelum Lahir: Sebelum lahir, kita lupa semuanya.
- Pemrograman dan Pembentukan Sejak Lahir: Membuat kita lupa esensi sejati dari realitas dan roh.
- Penderitaan Ekstrem dan Siklus Reinkarnasi Panjang: Mengalami penderitaan berulang kali dalam hidup.
- Makan dan Membunuh untuk Bertahan Hidup: Rantai makanan yang terus berputar.
- Kebohongan, Manipulasi, dan Kontrol: Banyak rahasia di tingkat tertinggi.
Beberapa ingatan sebelum lahir mengungkapkan bahwa pemandu spiritual mengirim kita kembali ke Bumi untuk belajar melalui penderitaan. Wayne bertanya, apa gunanya membuat kita menderita seumur hidup tapi menghapus memori kita saat lahir? Menurutnya, ini bukan soal pertumbuhan spiritual; ini jebakan, “peternakan loosh.”
Simon Parkes, seorang contactee terkenal dari Inggris, mengklaim bahwa jiwa kita dicegat oleh entitas negatif sebelum kembali ke sumber. Ingatan dihapus, dan kita dilahirkan kembali ke Bumi. Dia bahkan menyarankan untuk tidak menuju cahaya putih setelah kematian, karena menurutnya itu adalah perangkap jiwa yang dirancang oleh entitas yang dari luar terlihat benevolent (baik) namun sebenarnya malevolent (jahat), yang menggunakan energi dan kadang-kadang tubuh kita.
Tapi apa yang kamu lakukan setelah tahu ini sangat penting. Menjadi nihilistik dan depresi hanya akan membuat kamu makin terjebak. Sistem ini dirancang untuk memenjarakan kita karena sebenarnya kita secara alami bebas. Jiwa atau kesadaran kita tidak bisa dimiliki, hanya bisa dikurung sementara. Kalau tidak begitu, sistem kontrol rumit ini tidak akan perlu ada. Kita punya kehendak bebas, tapi kita tidak sadar kalau kita punya pilihan.
Kebenaran spiritual sebenarnya belum sepenuhnya disembunyikan, tapi juga tidak diiklankan di mana-mana. Sebaliknya, kita malah didorong untuk tetap bodoh dan terus mengejar hal-hal materialistis. Ini akibat korupsi yang disengaja terhadap tradisi dan institusi spiritual kita.
William Brambley dalam bukunya "Gods of Eden" menjelaskan bagaimana tradisi spiritual telah dirusak sepanjang sejarah. Kebenaran spiritual seperti keberadaan jiwa abadi, koneksi ke Sang Sumber, dan kesadaran bahwa kita lebih dari sekadar tubuh fisik diganti dengan dogma, rasa takut akan Tuhan, rasa bersalah, dan praktik-praktik dangkal seperti berdoa demi kepentingan pribadi.
Contoh yang bagus adalah Gnostisisme versus Kekristenan arus utama. Keduanya berasal dari sumber yang sama, tetapi berkembang berbeda. Gnostisisme mengajarkan pengetahuan langsung (gnosis) dan kebangkitan ke kebenaran, sementara Kekristenan lebih menjadi sistem kontrol, dogma, iman buta, rasa bersalah, dan ketakutan akan hukuman dosa.
Buddhisme, dengan instruksi untuk kebangkitan spiritual dan pembebasan dari siklus reinkarnasi (samsara), mengajarkan hal yang sama. Dewa yang mengatur jebakan material ini disebut Mara. Benang merah yang menghubungkan tradisi spiritual yang tidak terkorupsi adalah penekanan pada pengetahuan langsung, pembebasan dari siklus penderitaan, dan pemahaman bahwa jati diri kita sejati melampaui tubuh fisik.
Jadi, apakah kita hidup di Planet Penjara?
Jawabannya ya dan tidak.
Ya, karena sistem matriks membuat kita bodoh akan jati diri kita dan terjebak dalam dunia nafsu.
Tidak, karena ini hanya penjara jika kamu memilih untuk terjebak di dalamnya. Keluar memang sulit karena lingkungan kita terus menggoda untuk mengambil keputusan yang salah. Anggap saja hidup ini seperti main game dengan mode sulit. Kebebasan bisa dicapai lewat studi, dedikasi, dan praktik spiritual yang konsisten.
Jadi, teruslah bertumbuh dalam cinta dan kebijaksanaan, belajar dari tradisi spiritual yang murni, berlatih meditasi atau praktik kontemplatif lainnya, dan kebebasan ada dalam genggamanmu. Bumi hanya jadi planet penjara kalau kamu memilih mengikuti aturan Matriks.
Seorang researcher asal Swedia yang menjadi contactee lain, Wes Penre, mengemukakan secara gamblang bagaimana cara “keluar” saat tubuh kita expired nanti. Senada seperti yang diungkapkan Simon Parkes, hindarilah terowongan cahaya putih, "the tunnel of light" saat waktu kita tiba nanti.
Penre mengungkapkan dalam websitenya seperti terlampir:
Jalan Keluar dari Realitas 3 Dimensi yang Paling Padat ini
Setelah kematian, kamu akan berada di alam yang berbeda dengan alam kehidupan. Alam tersebut disebut “astral”. Di alam astral, segera setelah kematian, penyakit, kelemahan, atau kecacatan apa pun yang mungkin kamu miliki sebelum kematian akan hilang. Sebagai contoh, jika kamu dalam kehidupan ini buta total, kamu akan dapat melihat segala sesuatu dengan jelas di astral setelah kematian. Jangan khawatir bahwa kelemahan, penyakit, atau kecacatan apa pun akan mencegah atau mengurangi kesempatanmu untuk keluar dari realitas ini.
Grid adalah sebuah jaringan energi, yang mencegah keluar dari realitas fisik (matrix) ini. Saat kematian, lihatlah ke atasmu dan gunakan tubuhmu yang telah meninggal sebagai referensi untuk mencari lubang di grid/jaringan energi. Setelah kamu menemukan Grid, carilah lubangnya. Seharusnya ada banyak lubang, (bayangkan banyaknya lubang pada keju Swiss), dan kamu dapat fokus pada salah satu lubang tersebut. Ini seperti melihat lubang pada tekstur yang seragam dalam tekstur Grid energi yang bergetar. Lubang itu adalah tempat kamu keluar, dan kamu melakukannya dengan menggunakan pikiran, niat, dan fokus.
Alam astral responsif terhadap pikiran, jadi ketika kamu memikirkan sesuatu, maka hal itu akan langsung instan terjadi atau terwujud. Jadi, jika kamu berpikir (membayangkan) dirimu berada di luar Grid, melalui sebuah lubang, maka pada saat berikutnya kamu akan berada di luar Grid.
Tiga Langkah Urutan Keluar untuk Keluar dari Grid
1. Jika pikiranmu linglung atau bingung, atau karena keadaan kematianmu yang penuh kekerasan, gunakan perintah niat Sejati “Kejernihan SEKARANG!” untuk mendapatkan kejernihan mental.
2. Gunakan maksud yang sebenarnya untuk menunjukkan lubang pada grid. Kata-kata yang disarankan adalah “Tunjukkan pada saya lubang pada grid. SEKARANG!” Abaikan semua hal selain mencari lubang di grid. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan indera kamu untuk mencari dan mengidentifikasi lubang pada grid. Menurut pendapat saya, menggunakan niat untuk memerintahkan lubang yang akan ditunjukkan, akan lebih cepat daripada meluangkan waktu untuk mencari lubang.
3. Segera setelah lubang dalam grid ditemukan dan diidentifikasi, gunakan True Intent yang difokuskan pada lubang yang ditemukan: “Saya melalui lubang itu pada aspek tertinggi dari diri saya di mana semua ingatan saya dipulihkan SEKARANG!”
Catatan
- Abaikan semua hal selain yang diperlukan untuk keluar dari Konstruksi Matrix.
- Untuk alasan apa pun, bila kamu memiliki masalah dalam melihat Grid, atau jika kamu tidak yakin apakah itu Grid, gunakan perintah, “Kejelasan Grid SEKARANG!” Perintah ini akan menampilkan Grid.
- Cari lubang di grid sebelum menggunakan niat untuk “pergi ke aspek tertinggi dari diri saya”. Jika kamu menggunakan niat untuk pergi ke aspek tertinggi dari dirimu sebelum menemukan lubang, kamu bisa secara tidak sengaja pergi ke aspek tertinggi dari dirimu di dalam Construct dan tidak keluar.
- “SEKARANG” menghilangkan semua kebingungan, dan satu-satunya hal yang dapat terjadi adalah perintah tersebut dieksekusi pada saat yang tepat ketika kata ‘SEKARANG’ dipikirkan. Jika perintah “SEKARANG” tidak digunakan, mungkin akan terjadi penundaan antara niat dan eksekusi.
- “True Intent / Niat Sejati adalah niat murni yang terfokus dan murni untuk mencapai satu tujuan. Alam semesta merespons niat sejati seseorang, yang diciptakan “di dalam” kesadaran (pikiran), kemudian menjadikan niat tersebut sebagai realitas sejati (di luar diri seseorang) yang dapat diamati oleh indera. Fokus “Niat Sejati” harus lebih dari sekadar konsentrasi. Niat yang terfokus harus memiliki desain konseptual yang lengkap dan tepat dari objek yang akan dibuat, tujuan teleportasi, atau tindakan yang akan dilaksanakan. Hal ini seperti memberikan instruksi yang tepat dan sederhana kepada seseorang atau mesin. Instruksi “Niat Sejati” ini harus murni, tidak tercemar, dan tidak ambigu untuk dipahami dan lengkap dalam konsep agar pelaksana (Alam Semesta, mesin, atau manusia) dapat melaksanakannya secara instan.”
Saran yang perlu dipertimbangkan saat mencoba menjalankan niat keluar:
- Imajinasi. Kamu membayangkan hasilnya dalam pikiran. Misalnya, kamu membayangkan dirimu berada di luar Grid sebelum kamu benar-benar berada di sana.
- Niat. Kamu membutuhkan niat yang jelas bahwa inilah yang kamu inginkan. Kamu tidak boleh ragu-ragu, atau tidak akan berhasil.
- Pikiran. Jalankan perintah dalam pikiranmu.
Artikel selengkapnya (dalam bahasa Inggris), dapat kamu temukan di: Exit Handout (Steps to Leave the Matrix)–Updated with an Addendum, March 27, 2024 – Videos and Articles by Wes Penre (wespenrevideos.com)
Comments
Post a Comment