Langsung ke konten utama

Unggulan

Kenapa Gagal Manifestasi? Tubuhmu punya jawabannya. Saat tubuh belum merasa aman, keinginanmu sulit masuk.

  Sebelum Kamu Manifestasi, Pastikan Sistem Sarafmu Siap Menerima Pernah nggak, kamu sudah rajin visualisasi dan afirmasi setiap hari, tapi hasilnya tetap nggak kelihatan? Seringkali masalahnya bukan karena niat atau keyakinanmu kurang, tapi karena tubuhmu belum siap menerima hal baik. Sistem saraf memainkan peran besar dalam manifestasi . Kalau tubuh merasa aman, kemungkinan dan peluang lebih mudah masuk. Kalau nggak, manifestasi bisa terhambat sebelum dimulai. Tubuh Hanya Bisa Menerima Saat Merasa Aman Manifestasi lebih dari sekadar berpikir positif atau mengulang afirmasi. Semua dimulai dari sistem saraf yang merasa aman. Saat sistem saraf berada di mode santai atau “ rest-and-digest ”, tubuh membuka diri terhadap pengalaman baru, peluang, dan perubahan. Tubuh yang tegang atau selalu waspada membuat kamu sulit merespons hal baik dengan tenang. Saat Sistem Saraf Tidak Aman, Otak Menolak Hal Baik Dalam kondisi stres atau kewaspadaan tinggi, otak memprioritaskan keselamatan d...

Mindset dan Kebiasaan Orang yang Sukses Manifestasi (Master Manifester) - Part 1/9

Manifestasi (reality creation) itu sebenernya bukan soal ngoyo atau ngotot. Ini tentang selaras (sama diri sendiri, semesta, dan energi) di sekitar kita. Baca artikel ini pelan-pelan sambil diresapi yaa... ini mindset dan kebiasaan orang yang sukses manifestasi (seorang master manifester) yang bikin hidup terasa ringan tapi powerful, part 1.


1. Manifestasi itu GAMPAAAANGGGGG

pict credit: unsplash.com

Banyak orang mengira manifestasi itu harus penuh ritual ribet. Visualisasi sambil bakar lilin ungu, journaling 30 halaman, scripting tiap pagi, dan nulis 55x dalam 5 hari. Padahal, buat seorang master manifester, manifestasi itu justru terasa mudah, ringan, dan natural.

Kenapa bisa begitu?

Kuncinya: Mindset & Belief System

Yang bikin manifestasi terasa susah sebenarnya bukan prosesnya, tapi isi kotak pikiran kamu, alias belief box kamu sendiri. Kalau kamu punya keyakinan seperti:
"Uang itu susah dicari."
"Kayaknya hidup gue gak akan semudah itu deh."
"Kalau gak capek ya gak sukses."

...maka semesta akan ikut main di frekuensi yang sama. Kamu akan terus ketemu situasi yang mengkonfirmasi kepercayaanmu itu. It's not karma, it's alignment.

Contoh Simpel:

Bayangin dua orang pengusaha online baru:

A: Si Gampangan
Dia percaya: "Customer ada di mana-mana. Aku tinggal niat baik, kasih value, pasti ada jalan."
Dia posting santai, tapi konsisten. Nggak baper kalau ada yang nggak beli. Enjoy the process.
Dalam waktu singkat, dia closing beberapa kali. Energinya magnetis.

pict credit stock.adobe.com

B: Si Ngoyo
Dia percaya: "Bisnis itu harus banting tulang. Kalau nggak struggle, ya bukan usaha namanya."
Dia posting tiap hari tapi dari energi panik: "Aduh kenapa gak ada yang DM? Aku harus lebih push!"
Hasilnya? Capek sendiri. Manifestasi lambat karena energinya berat.

pict credit freepik.com

Manifestasi bukan soal "seberapa keras kamu usaha", tapi "seberapa jernih dan ringan kamu percaya".

Orang yang merasa manifestasi itu gampang biasanya:
Gak ngotot sama waktu (“aku mau, dan aku percaya waktunya akan pas”)
Gak ngotot sama cara (“semesta punya jalannya sendiri”)
Tetap bertindak, tapi dari energi enjoy dan percaya, bukan dari tekanan

Master Manifester itu...
... bukan orang yang hidupnya tanpa masalah, tapi orang yang gak drama sama masalahnya. Dia ngalir, tapi bukan pasrah. Dia punya niat jelas, tapi gak ngoyo. Dia ngerti bahwa dunia ini bekerja berdasarkan vibrasi, bukan validasi.

pssst...

Aku nulis pakai perasaan, bukan sekadar iseng doang
kalau suka tulisanku & berkenan, traktir aku cendol dong

https://trakteer.id/camillemarion/tip

Komentar

Postingan Populer